JEPARA – Rumah susun “Apartemen Bhayangkara” yang berlokasi di dalam komplek Polres Jepara pada Selasa (11/11) diresmikan. Peresmian ini dilakukan langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah Irjen. Pol. Nur Ali dengan melakukan penandatanganan prasasti serta ceremonial gunting pita pada gerbang utama saat berkunjung ke Polres Jepara siang ini .
Kapolres Jepara AKBP M. Taslim Chaerudin mengatakan, rumah susun ” Apartemen Bhayangkara ” ini berdiri diatas tanah hibah dari Pemkab Jepara dan sudah bersertifikat atas nama Polri . Bangunan tiga lantai yang berdiri di belakang Mapolres Jepara itu memiliki 59 kamar dengan luas tanah 6600 meter persegi . ” Setelah ini kami akan bangun Jepara Safety Riding Center untuk meningkatkan kualitas kedisplinan pengendara, karena angka kecelakaan di Jepara cukup tinggi, pembangunnya berlokasi di asrama lama “, Ungkap Taslim .
Selain pembangunan rumah susun yang sudah ditempati oleh anggota Polres Jepara, Taslim menjelaskan , sebelumnya sudah pembangunan tiga infrastruktur lainnya . Yakni pembangunan markas Kepolisian Sektor Keling, ruang penyidikan ber-CCTV (close circuit television) di Mapolres, serta ruang penyimpanan barang bukti di komplek Markas Kepolisian Sektor Jepara kota.” Dalam pembangunnya kami sudah banyak dibantu beberapa pihak diantaranya adalah oleh pemerintah daerah, DPRD, swasta, hingga tokoh masyarakat “ , Jelas Taslim .
Sementara itu Kapolda Jateng Irjen. Pol. Nur Ali memberikan apresiasi seluruh pihak yang sudah ikut membantu kepolisian dalam melayani masyarakat. Diharapkan kedepannya kinerja Polres Jepara dalam melayani masyarakat bisa lebih baik lagi . “ Pertahankan kekompakan Forkopinda dan tokoh masyarakat. Beri juga feed back kepada kami untuk perbaikan kinerja agar lebih giat lagi,” kata Kapolda.
Kapolda juga menghimbau kepada seluruh elemen di Jepara untuk memberi ruang yang cukup pada perkembangan investasi di Jepara. “Beri ruang yang cukup bagi mereka untuk berinvestasi agar bisa mengembangkan ekonomi daerah dengan sebaik-baiknya. Tanpa investasi, derap ekonomi akan berkurang,” katanya.
Kapolda mengaku paham dengan situasi investasi di Jepara, termasuk adanya beberapa hotel atas nama pribumi namun sebenarnya mereka adalah istri ekspatriat untuk menyikapi aturan yang ada. Terkait investasi yang kaang terkendala birokrasi, Kapolda mengatakan, “berilah ruang pada amanat presiden untuk keberadaan one stop services. Setiap daerah memang harus banyak berkreasi demi menarik tarik investasi.